A. Pengertian Penilaian Acuan Norma
- Acuan norma merupakan elemen pilihan yang memeberikan daftar dokumen normatif yang diacu dalam standar sehingga acuan tersebut tidak terpisahkan dalam penerapan standar. Data dokumen normatif yang diacu dalam standar yang sangat diperlukan dalam penerapan standar.
- Pengolahan dan pengubahan skor mentah menjadi nilai dilakukan dengan mengacu pada norma atau kelompok. Cara ini dikenal sebagai penilaian acuan norma (PAN).
- PAN adalah Nilai sekelompok peserta didik (siswa) dalam suatu proses pembelajaran didasarkan pada tingkat penguasaan di kelompok itu. Artinya pemberian nilai mengacu pada perolehan nilai di kelompok itu.
- Penilaian Acuan Norma (PAN) yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang siswa dengan nilai kelompoknya. Jadi dalam hal ini prestasi seluruh siswa dalam kelas / kelompok dipakai sebagai dasar penilaian.
Dari beberapa pengertian ini dapat disimpulkan
bahwa Penilaian Acuan Norma adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada
norma kelmpok; nilai-nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan dengan
nilai-nilai siswa yang lain yang termasuk di dalam kelompok itu.
B. Penilaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian acuan norma (PAN) merupakan pendekatan
klasik, karena tampilan pencapaian hasil belajar siswa pada suatu tes
dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang mengikuti tes yang sama.
Pengukuran ini digunakan sebagai metode pengukuran yang menggunakan prinsip
belajar kompetitif. Menurut prinsip pengukuran norma, tes baku
pencapaian diadministrasi dan penampilan baku
normative dikalkulasi untuk kelompok-kelompok pengambil tes yang bervariasi.
Skor yang dihasilkan siswa dalam tes yang sama dibandingkan dengan hasil
populasi atau hasil keseluruhan yang telah dibakukan. Guru kelas kemudian
mengikuti asas yang sama, mengukur pencapaian hasil belajar siswa, dengan tepat
membandingkan terhadap siswa lain dalam tes yang sama. Seperti evaluasi
empiris, guru melakukan pengukuran, mengadministrasi tes, menghitung skor,
merangking skor, dari tes yang tertinggi sampai yang terendah, menentukan skor
rerata menentukan simpang baku
dan variannya .
Berikut ini beberapa ciri dari Penilaian Acuan Normatif
:
- Penilaian Acuan Normatif digunakan untuk menentukan status setiap peserta didik terhadap kemampuan peserta didik lainnya. Artinya, Penilaian Acuan Normatif digunakan apabila kita ingin mengetahui kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di kelas, sekolah, dan lain sebagainya.
- Penilaian Acuan Normatif menggunakan kriteria yang bersifat “relative”. Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada waktu tersebut.
- Nilai hasil dari Penilaian Acuan Normatif tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi pengajaran yang diteskan, tetapi hanya menunjuk kedudukan peserta didik (peringkatnya) dalam komunitasnya (kelompoknya).
- Penilaian Acuan Normatif memiliki kecendrungan untuk menggunakan rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap kelompoknya, mulai dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan yang serius.
- Penilaian Acuan Normatif memberikan skor yang menggambarkan penguasaan kelompok.
C. Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian acuan patokan (PAP) biasanya disebut
juga criterion evaluation merupakan pengukuran yang menggunakan acuan yang
berbeda. Dalam pengukuran ini siswa dikomperasikan dengan kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dalam tujuan instruksional, bukan dengan penampilan
siswa yang lain. Keberhasilan dalam prosedur acuan patokan tegantung pada
penguasaaan materi atas kriteria yang telah dijabarkan dalam item-item
pertanyaan guna mendukung tujuan instruksional .
Dengan PAP setiap individu dapat diketahui apa
yang telah dan belum dikuasainya. Bimbingan individual untuk meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dapat dirancang, demikian pula untuk
memantapkan apa yang telah dikuasainya dapat dikembangkan. Guru dan setiap
peserta didik (siswa) mendapat manfaat dari adanya PAP.
Melalui PAP berkembang upaya untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan melaksanakan tes awal (pre test)
dan tes akhir (post test). Perbedaan hasil tes akhir dengan
test awal merupakan petunjuk tentang kualitas proses pembelajaran.
Pembelajaran yang menuntut pencapaian kompetensi
tertentu sebagaimana diharapkan dan termuat pada kurikulum saat ini, PAP
merupakan cara pandang yang harus diterapkan.
PAP juga dapat digunakan untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kurang terkontrolnya penguasaan materi,
terdapat siswa yang diuntungkan atau dirugikan, dan tidak dipenuhinya
nilai-nilai kelompok berdistribusi normal. PAP ini menggunakan prinsip belajar
tuntas (mastery learning).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar