Puasa merupakan suatu kewajiban setiap ummat muslim di dunia. Puasa merupakan rukun Islam yang ke-3. Namun apakah memang sudah benarkah ibadah puasa yang telah kita lakukan itu. Mungkin cerita berikut ini bisa sedikit membuka mata hati dan pikiran kita untuk dapat memahami makna dari puasa.
Suatu hari di
sebuah perkampungan tepatnya di bulan suci Ramadan, terjadi lah suatu
kejadian yang aneh. Sudah beberapa hari belakangan ini ada seorang bocah
yang selalu mengenakan pakaian lusuh yang sama serta di tangan kanannya
memegang sebuah roti coklat yang lezat dan di tangan kirinya memegang Es
kelapa segar lengkap dengan butiran-butiran es setiap harinya. Ia selalu
menggoda semua orang yang melihatnya sambil memperagakan betapa lezatnya
makanan dan minuman yang di genggamnya itu.
Sssllluurrrppppp,,ssslllluuurrppp,,,nnyyaaammmmm,,,,leeezzaaaatttt,,kalian mau nggak ??.
Hal ini tentu saja membuat geram serta ngiler semua orang yang melihatnya.
Pemandang itu mungkin akan menjadi hal biasa jika orang-orang kampung
melihatnya bukan pada bulan puasa. Tetapi, ini malah terjadi di tengah
hari pada bulan puasa. Bulan ketika bnyak orang sedang menahan lapar dan
haus. Anehnya lagi setiap kali bocah itu dilarang ia akan mendengus seperti
binatang buas dan sorot matanya tajam seperti pedang yang membuat orang yang
melarangnya akan gentar dan takut sendiri. Ia selalu datang setelah shalat
dzuhur, tepatnya di saat panas matahari sangat menyengat badan serta ia
akan menghilang disaat menjelang shalat ashar tiba.
Kemudian seorang
pemuda setempat yang di kenal cukup berani berniat untuk menangkap bocah tersebut
untuk mencari tahu mengapa ia melakukan hal itu. Pemuda itu memutuskan
akan menunggu bocah itu seperti yang di katakan warga, bocah itu muncul
secara misterius setelah shalat dzuhur dengan mengenakan pakaian lusuh yang sama
serta di tangan kanannya memegang sebuah roti coklat dan di tangan
kirinya memegang Es kelapa. Tidak lama pemuda itu menunggu, bocah itu
datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapanya. Tingkah
bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah, tanda ingin mencicipi es
itu.
Pemuda itu pun menegurnya, Cuma, bukannya takut bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar. “Bismillah…..”
ucap pemuda itu dengan menggenggam erat lengan bocah itu. Ia kuatkan
mentalnya, Ia berpikir kalau bocah ini “bocah jadi-jadian”, ia akan korek apa
maksud semua ini. Jika memang “bocah beneran”, ia akan cari keterangan dan
dari mana bocah ini berasal. Mendengar ucapan “Bismillah”, mendadak bocah itu terdiam dan mengikuti tarikan tangan pemuda itu menuju rumahnya.
“Mengapa
anda melarang saya meminum es kelapa dan roti coklat ini ?? Bukankah
ini kepunyaan saya ?” Tanya bocah itu kpada si pemuda sambil menatap
tajam pemuda itu.
“Maaf ya,, itu karena kamu melakukannya di bulan
puasa,” jawab pemuda tadi. “Apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga
berpuasa ? kamu bukan ikut berpuasa tapi malah mengganggu orang yang sedang
berpuasa dengan tingkahmu itu. Apa kamu tidak pernah diajari sama orang tua
kamu !!”
Untuk melanjutkan ceritanya silahkan klik di sini,,,,,,
Untuk melanjutkan ceritanya silahkan klik di sini,,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar