Strategi pembelajaran afektif adalah strategi yang bukan hanya bertujuan untuk mencapai pendidikan kognitif saja, akan tetapi juga bertujuan untuk mencapai dimensi yang lainnya. Yaitu sikap dan keterampilan afektif berhubungan dengan volume yang sulit diukur karena menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam, afeksi juga dapat muncul dalam kejadian behavioral yang di akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Hakikat Pendidikan Nilai dan Sikap.
Sikap (afektif) erat kaitannya dengan nilai yang dimiliki oleh seseorang, sikap merupakan refleksi dari nilai yang dimiliki, oleh karenanya pendidikan sikap pada dasarnya adalah pendidikan nilai.
Nilai, adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifat – sifatnya tersembunyi, tidak berada dalam dunia yang empiris.Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang tentang baik dan buruk, layak dan tidak, pandangan seseorang tentang semua itu, tidak bisa dirubah.Kita mungkin hanya dapat mengetahui dari prilaku yang bersangkutan oleh karena itu, nilai pada dasarnya adalah standar perilaku sesorang. Dengan demikian, pendidikan nilai pada dasarnya proses penanaman perilaku kepada peserta didik yang diharapkan kepada siswa dapat berperilaku sesuai dengan pendangan yang di anggap baik dan tidak bertentangan dengan norma – norma yang berlaku.
Strategi pembelajaran afektif memang
berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan keterampilan.Afektif
berhubungan dengan nilai (value), yang sulit diukur, oleh sebab itu menyangkut
kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu memang
afeksi dapat muncul dalam kejadian behavioral, akan tetapi penilaiannya untuk
sampai pada kesimpulan yang bisa dipertanggung jawabkan membutuhkan ketelitian
dan observasi yang terus menerus, dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan.
Apabila menilai perubahan sikap sebagai akibat dari proses pembelajaran yang
dilakukan guru di sekolah kita tidak bisa menyimpulkan bahwa sikap anak itu
baik, misalnya dilihat dari kebiasaan berbahasa atau sopan santun yang
bersangkutan, sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru.
Mungkin sikap itu terbentuk oleh kebiasaan dalam keluarga dan lingkungan
keluarga.
Strategi pembelajaran afektif pada umumnya menghadapkan siswa pada situasi yang mengandung konflik atau situasi yang problematis.Melalui situasi ini diharapkan siswa dapat mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dianggapnya baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar