Dalam pelaksanaan
pembelajaran disaat melakukan praktik jaringan sering ditemui banyak kendala,
diantaranya adalah : 1) kurangnya jumlah perangkat jaringan, sehingga siswa
dalam melakukan praktek harus bergantian antara satu dengan lainnya atau
melakukan praktik secara berkelompok, 2) proses praktik memakan waktu yang
cukup lama, dikarenakan siswa harus secara fisik melakukan konfigurasi
jaringan, disamping minimnya jumlah peralatan praktik, 3) sulitnya melakukan
praktik pada topik-topik tertentu (advance)
yang diakibatkan tidak tersedianya peralatan praktik, 4) kesulitan dalam
mencari pemecahan masalah bila ditemukan kendala (error) pada peralatan praktik. Kurangnya peralatan praktik bukan
dikarenakan tidak adanya anggaran untuk itu, namun anggaran yang disediakan
masih kurang bila dibandingkan dengan harga-harga peralatan jaringan computer
yang relatif mahal.
Dalam hal ini, peran seorang
pendidik sangat diperlukan dimana
pendidik harus mampu mengajarkan pelajaran tersebut semenarik mungkin, sehingga
membuat siswa cepat mengerti dan paham akan materi yang diajarkan. Seperti
kenyataannya, hasil belajar siswa pada mata diklat Perancangan Wide
Area Network (WAN) masih rendah. Dari survei yang
dilakukan di lapangan dengan mendengar pendapat guru mata diklat bahwasanya
hasil belajar siswa kelas XI TKJ untuk mata diklat Perancangan Wide
Area Network (WAN) dianggap rendah yaitu nilai
rata-rata 7,0 – 7,7, masih lebih rendah dari nilai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yang ditetapkan oleh Depdiknas yaitu 8,0. Selama proses belajar, minat
siswa dalam mempelajari mata pelajaran ini sangat rendah hal bisa dilihat dari
rata-rata jumlah kehadiran siswa saat pelajaran ini berlansung hanya 90% per
harinya.
Saat
pembelajaran berlangsung, guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan
media yang digunakan hanya media power
point dari pada menggunakan metode dan media pembelajaran lain. Hal ini
dikarenakan agar lebih menghemat waktu serta agar kompetensi pembelajaran cepat
terselesaikan. Penyebab lain penggunaan metode tersebut dikarenakan kurangnya
jumlah alat jaringan yang diberikan kepada para siswa, maka hal itulah yang
menjadikan kendala guru dalam proses pengajaran.
Salah satu cara
yang bisa dilakukan untuk meyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan
memanfaatkan software simulasi
jaringan yang merupakan program simulasi networking
yang dapat menciptakan sebuah jaringan dengan jumlah yang besar. Software simulasi keluaran vendor
perangkat jaringan komputer yang terkenal, yaitu CISCO.
Penggunaan
simulator Packet Tracer memungkinkan
setiap siswa dapat bereksplorasi membangun jaringan computer dengan
komponen-komponen perangkat jaringan bermacam-macam. Siswa dapat menempatkan
perangkat jaringan maupun melakukan konfigurasi pada perangkat jaringan
layaknya pada kondisi nyata.
Oleh karena itu
masih perlu upaya dilakukannya pengembangan pembelajaran dalam berbagai aspek
seperti pembelajaran berbasis media
Cisco Packet Tracer yang melatih siswa untuk berpikir kreatif dan keterampilan proses. Pembelajaran yang dikembangkan diharapkan dapat
meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan berpikir kreatif
dan keterampilan proses siswa. Selain itu keberhasilan pembelajaran yang
dikembangkan dapat diharapkan menjadi percontohan dari pembelajaran sejenis,
untuk topik-topik bahan kajian yang lain dalam bidang studi dengan beberapa
penyesuaian yang diperlukan.
Upaya
peningkatan kualitas atau mutu pendidikan tersebut mampu menghasilkan sumber
daya masyarakat yang berkualitas dan berkompeten dalam
menghadapi berbagai perubahan dan tuntutan kebutuhan masa depan dengan mampu
berpikir global dan bertindak sesuai dengan karakteristik dan potensi lokal. Hal tersebut dikarenakan gelombang
globalisasi yang mengakibatkan restrukrisasi bumi sedang menerpa seluruh aspek
kehidupan dan penghidupan manusia, tidak terkecuali Indonesia. Persaingan
tenaga kerja dengan keahlian yang sama tidak lagi terbatas pada SDM yang berada
didaerah yang sama, tapi datang dari segala penjuru dunia. Globalisasi itu suatu fakta yang tidak dapat
dihindari dan sekaligus merupakan suatu proses yang sedang berkembang.
Hal ini
dikarenakan oleh banyak faktor, diantaranya adalah pengajaran maupun
pembelajaran yang diterapkan di sekolah lebih banyak ditujukan untuk
menyelesaikan kurikulum dengan teori, bukan untuk membuat siswa memahami,
mengenal dan menguasai materi pembelajaran. Selain itu fasilitas
komputer yang telah tercukupi tidak dipergunakan sebagai mana mestinya, Sehingga
peserta didik tidak mendapat pendidikan yang lebih konkrit dan peserta didik belum dapat mengembangkan
potensinya terutama dalam hal menginstalasi perangkat jaringan
komputer.
Apabila dalam
proses pembelajaran dapat menyenangkan, melalui penggunaan media pembelajaran
yang tepat dan dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar, maka siswa akan
merasa lebih senang dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
sehingga tidak ada lagi siswa yang membolos atau tertidur dalam pelajaran Perancangan
Wide Area Network (WAN).
Berdasarkan uraian
tersebut, maka menjadi latar belakang penulis untuk melaksanakan penelitian,
yaitu untuk melihat pengaruh
pembelajaran dengan menggunakan media Cisco
Packet Tracer terhadap minat
belajar pada mata diklat Perancangan Wide
Area Network
(WAN).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar