Pembelajaran
pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Artinya
proses perubahan terjadi di dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat
terlihat. Hal ini hanya dapat terlihat dari adanya gejala-gejala perubahan
perilaku yang tampak. Pembelajaran juga harus dibuat menarik dan unik. Untuk
itu diperlukan suatu media pembelajaran
yang dapat berfungsi sebagai pengganti dalam pengamatan. Pengamatan
dalam hal ini berarah pada apakah pembelajaran yang diberikan pada siswa
diterima dengan baik.
Apabila
pembelajaran itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain
ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana,
baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi ini terjadi
selama pembelajaran tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain
terdiri atas murid-murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan
atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video atau
audio, dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (proyektor overhead, perekam pita audio
dan video, radio, televise, computer, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber
belajar, dan lain-lain).
Salah satu usaha
untuk menguasai kesulitan pembelajaran adalah dengan memanfaatkan secara
maksimal sarana belajar seperti alat-alat dan media pembelajaran. Melalui
pemanfaatan media pembelajaran diharapkan konsep-konsep ilmu Teknik Komputer
dan Jaringan yang bersifat abstrak akan semakin mudah untuk dipahami oleh
siswa. Karena salah satu fungsi media adalah dapat membuat konsep abstrak
menjadi konkret. Agar penggunaan media dapat media dapat mengenai sasaran yaitu
tercapainya tujuan pembelajaran serta menemukan jenis-jenis media yang cocok
untuk diterapkan maka kreativitas guru dan pihak sekolah sangat diperlukan.
Media dengan
berbagai keunikannya dapat merupakan sumber-sumber belajar yang potensial
apabila dirancang dan digunakan secara baik. Rancangan pembuatan media itu
terdiri dari perncanaan pembuatan media, pemilihan media yang tepat, serta
pemanfaatn dan keefektivan dari media yang digunakan. Selain itu, guru harus
memiliki kreativitas untuk dapat merancang media pembelajaran. Seperti membuat
bagan dan gambar-gambar yang kreatif dalam menguraikan topic pembelajaran
tentang Perancangan Wide Area Network (WAN) akan lebih menggugah perhatian dan minat
belajar siswa dalam memahami topik tersebut. Tidak hanya guru, pihak sekolah
juga harus berperan aktif dalam penyediaan media belajar bagi siswanya sehingga
tingkat minat belajar siswa. Baik dari aspek kognitif (pengetahuan), aspek
afektif (sikap), maupun aspek psikomotorik (keterampilan).
Media
pembelajaran merupakan suatu alat yang sangat membantu siswa dalam menerima
informasi. Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah untuk
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga dalam kegiatan
pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses
kegiatan pada diri siswa. Sehingga minat belajar pun semakin tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar