Senin, 04 Agustus 2014

PENDAHULUAN



Pembelajaran pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Artinya proses perubahan terjadi di dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat terlihat. Hal ini hanya dapat terlihat dari adanya gejala-gejala perubahan perilaku yang tampak. Pembelajaran juga harus dibuat menarik dan unik. Untuk itu diperlukan suatu media pembelajaran  yang dapat berfungsi sebagai pengganti dalam pengamatan. Pengamatan dalam hal ini berarah pada apakah pembelajaran yang diberikan pada siswa diterima dengan baik.
Apabila pembelajaran itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi ini terjadi selama pembelajaran tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid-murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video atau audio, dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (proyektor overhead, perekam pita audio dan video, radio, televise, computer, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar, dan lain-lain).
Salah satu usaha untuk menguasai kesulitan pembelajaran adalah dengan memanfaatkan secara maksimal sarana belajar seperti alat-alat dan media pembelajaran. Melalui pemanfaatan media pembelajaran diharapkan konsep-konsep ilmu Teknik Komputer dan Jaringan yang bersifat abstrak akan semakin mudah untuk dipahami oleh siswa. Karena salah satu fungsi media adalah dapat membuat konsep abstrak menjadi konkret. Agar penggunaan media dapat media dapat mengenai sasaran yaitu tercapainya tujuan pembelajaran serta menemukan jenis-jenis media yang cocok untuk diterapkan maka kreativitas guru dan pihak sekolah sangat diperlukan.
Media dengan berbagai keunikannya dapat merupakan sumber-sumber belajar yang potensial apabila dirancang dan digunakan secara baik. Rancangan pembuatan media itu terdiri dari perncanaan pembuatan media, pemilihan media yang tepat, serta pemanfaatn dan keefektivan dari media yang digunakan. Selain itu, guru harus memiliki kreativitas untuk dapat merancang media pembelajaran. Seperti membuat bagan dan gambar-gambar yang kreatif dalam menguraikan topic pembelajaran tentang Perancangan Wide Area Network  (WAN) akan lebih menggugah perhatian dan minat belajar siswa dalam memahami topik tersebut. Tidak hanya guru, pihak sekolah juga harus berperan aktif dalam penyediaan media belajar bagi siswanya sehingga tingkat minat belajar siswa. Baik dari aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap), maupun aspek psikomotorik (keterampilan).
Media pembelajaran merupakan suatu alat yang sangat membantu siswa dalam menerima informasi. Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah untuk memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga dalam kegiatan pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses kegiatan pada diri siswa. Sehingga minat belajar pun semakin tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar