Menurut Sardiman (2011:76)
mengartikan “minat sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat
ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan
keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri”. Minat bisa muncul
karena adanya keinginan dari setiap diri individu sesuai dengan kebutuhannya. Saat
individu memiliki keinginan atau berminat terhadap suatu hal, maka individu
tersebut akan mulai berusaha menguasai atau mempelajari apa yang menjadi
keinginannya tersebut. Yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri agar
kepuasan dirinya terpenuhi.
Selain itu, menurut Slameto (2003:180)
minat adalah “ suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat adalah suatu keinginan yang muncul akibat suatu aktivitas yang
dianggapnya menarik, yang timbul dari diri sendiri tanpa ada paksaan dari orang
lain. Minat seseorang muncul karena atas keinginannya sendiri, tanpa ada
paksaan atau ada orang yang menyuruh untuk menyukai sesuatu hal tersebut. Saat
seseorang menyukai dan ingin mempelajari sesuatu hal karena merasa tertarik dan
merasa nyaman dengan apa yang akan ia lakukan, maka individu tersebut bisa
dikatakan mempunyai minat.
Minat setiap individu itu
berbeda-beda, karena disesuikan dengan kemampuan setiap individu. Apabila
seseorang memiliki minat terhadap sesuatu hal yang dianggapnya menarik, maka
orang tersebut akan cenderung memberikan perhatian yang lebih terhadap apa yang
diminatinya tersebut.
Sardiman (2011:95) mengemukakan bahwa
ada beberapa cara membangkitkan minat antara lain sebagai berikut;
1)
Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
2)
Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang
lampau.
3)
Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang
baik.
4)
Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
Walaupun minat itu timbul dari diri
sendiri tanpa ada yang menyuruh atau ada yang memaksa, tetapi minat itu bisa
dibangkitkan dengan bantuan seseorang, baik melalui guru, idola, orang tua,
teman, ataupun orang yang di anggap pantas menjadi panutan.
Menurut Bernard dalam Sardiman
(2011:76) “minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat
dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja”. Jadi
jelas bahwa soal minat akan selalu berkaitn dengan soal kebutuhan atau
keinginan. Oleh karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu
agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.
Dari pendapat ahli di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa minat merupakan perasaan senang dan tertarik pada suatu
obyek, dan kesenangan itu lalu cenderung untuk memperhatikan dan akhirnya aktif
berkecimpung dalam obyek tersebut. Seseorang yang berminat terhadap suatu
aktifitas akan memperhatikannya secara konsisten dengan rasa senang dan
keinginan seseorang terhadap sesuatu hal tanpa ada paksaan, yang muncul karena
suatu kegiatan atau aktivitas yang menarik.
Secara singkat yang dimaksud dengan
minat belajar adalah kecenderungan dan perhatian dalam belajar. Dalam
pengertian lain minat belajar adalah kecenderungan perhatian dan kesenangan
dalam beraktivitas, yang meliputi jiwa dan raga untuk menuju perkembangan
manusia seutuhnya, yang menyangkut cipta, rasa, karsa, kognitif, afektif dan
psikomotor lahir batin (irfan : 2011).
Dengan memperhatikan pengertian
minat belajar tersebut, maka semakin kuatlah tentang anggapan bahwa minat
belajar adalah suatu hal yang abstrak (Tidak bisa dilihat secara langsung
dengan mata kepala), namun dengan memperhatikan dari aktivitas serta hal-hal
lain yang dilakukan oleh seseorang minat belajar tersebut bisa diketahui dengan
cara menyimpulkan dan menafsirkannya.
Jadi, dari pengertian minat dan
belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah perhatian,
keinginan, rasa suka, dan ketertarikan seseorang terhadap belajar yang ditunjukkan
melalui partisipasi dan keaktifan dalam belajar yang tujuannya untuk merubah
perilaku dan menambah pengetahuan terhadap suatu pelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar