Sabtu, 11 April 2015

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Minat belajar seseorang tidak akan muncul sendirinya, tetapi dibutuhkan faktor-faktor pendukung yang salah satu faktornya adalah faktor intern (dari dalam) melalui psikologis seorang individu.
Menurut Djaali (2007:121), minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Pernyataan tersebut mengidentifikasikan bahwa orang yang berminat akan ada rasa tertarik. Tertarik dalam hal tersebut merupakan wujud dari rasa senang pada sesuatu. Slameto (1995:57), berpendapat bahwa minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. Beberapa pendapat di atas menunjukkan adanya unsur perasaan senang yang menyertai minat seseorang.
Melihat beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat diketahui ciri-ciri adanya minat pada seseorang dari beberapa hal, antara lain: adanya perasaan senang, adanya perhatian, adanya aktivitas yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian.
1)      Perasaan senang
Menurut Ahmadi (1991:36), perasaan adalah peryataan jiwa yang sedikit banyak bersifat subyektif dalam merasakan senang atau tidak senang. Menurut Suryabrata (2002:66), gejala psikis yang bersifat subyektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Penilaian subjek terhadap sesuatu objek membentuk perasaan subjek yang bersangkutan. Karena itu perasaan pada umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenai, artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menanggap, membayangkan, mengingat atau memikirkan sesuatu.

2)      Perhatian
Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Dengan adanya perhatian yang baik oleh siswa terhadap suatu pelajaran akan menjamin hasil belajar yang baik. Tetapi apabila dalam proses belajar tidak ada perhatian yang baik dari siswa, maka proses belajar akan membosankan. Oleh karena itu, bahan ajar yang harus digunakan oleh guru haruslah variatif dan inovatif agar mendorong perhatian yang lebih dari siswa.
3)      Aktivitas
Menurut Ali (1996:26), bahwa aktivitas adalah keaktifan atau kegiatan. Aktivitas yang dimaksud adalah keaktifan atau partisipasi langsung dalam suatu kegiatan. Pendapat ini didukung oleh Suryabrata (2002:72), bahwa aktivitas adalah banyak sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan perasaan dan pikiranpikirannya dalam tindakan yang spontan. Sesuai dengan beberapa pendapat di atas, aktivitas merupakan perilaku yang aktif dalam
melakukan tindakan yang merupakan penjelmaan dari perasaan.

Menurut Dalyono (2001:56-57), bahwa minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai/memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi.
Menurut Djamarah (2008:167), bahwa minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam kurun waktu tertentu. Melihat dari pendapat di atas, maka minat penting untuk ditingkatkan karena mempermudah proses belajar siswa dan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Menurut Muhibin Syah (2002:129), bahwa minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu. Guru seyogyanya membangkitkan minat siswa untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya dengan cara yang kurang lebih sama dengan membangun sikap positif.
Menurut Winkel (1983:30), perasaan senang akan menimbulkan minat pula, yang diperkuat lagi oleh sikap yang positif. Diantara kedua hal tersebut timbul lebih dahulu sukar ditentukan secara pasti. Perasaan tidak senang menghambat dalam belajar, karena tidak melahirkan sikap yang positif dan tidak menunjang minat dalam belajar. Menurut Dalyono (2001:56-57), bahwa minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari.
Pendapat-pendapat di atas menunjukkan bahwa minat dapat ditingkatkan dengan daya tarik dari luar, perasaan senang, dan sikap yang positif yang akan dapat meningkatkan kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu.




Hubungan guru dengan siswa di dalam proses belajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Bagaimanapun baiknya bahan pelajaran yang diberikan, bagaimanapun sempurnanya metode yang digunakan, namun jika hubungan guru dengan siswa tidak harmonis, maka akan dapat menciptakan suatu hasil yang tidak diinginkan. Dan dampaknya siswa tidak akan berminat terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru tersebut.
Dalam proses pembelajaran kegiatan belajar mengajar, perubahan terhadap seluruh aspek tingkah laku akan dapat terlihat dalam bentuk hasil belajar. Hasil belajar merupakan perolehan yang didapatkan dari suatu kegiatan belajar.  Menurut Arifin dalam Maisaroh dan Rostrieningsih (2010) “hasil belajar merupakan kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”. Hasil suatu pembelajaran (kemampuan, keterampilan, dan sikap) dapat terwujud jika  pembelajaran (kegiatan belajar mengajar) terjadi.
Menurut Benyamin Bloom dalam Sudjana (2009 : 22), secara garis besar membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu :
1)      Ranah kognitif berkenaan dengan hasil intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2)      Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3)      Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yaitu  gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau kecepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretative.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai materi pelajaran. Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang dari proses belajar. Belajar merupakan proses yang kompleks serta banyak variabel yang mempengaruhinya sehingga hasil belajar siswa tidak sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses maupun hasil belajar antara lain :
1)      Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi :
a.       Faktor fisiologis yaitu meliputi kondisi jasmani dan panca indra yang akan mempengaruhi proses dan hasil belajar.
b.      Faktor psikologis, yaitu meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar.
2)      Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor eksternal meliputi :
a.       Faktor lingkungan yaitu dapat berupa lingkungan alam dan lingkungan sosial.

b.      Faktor instrumental yaitu faktor yang keberadaanya dan penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar