Minat
belajar seseorang tidak akan muncul sendirinya, tetapi dibutuhkan faktor-faktor
pendukung yang salah satu faktornya adalah faktor intern (dari dalam) melalui
psikologis seorang individu.
Menurut
Djaali (2007:121), minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Pernyataan tersebut
mengidentifikasikan bahwa orang yang berminat akan ada rasa tertarik. Tertarik
dalam hal tersebut merupakan wujud dari rasa senang pada sesuatu. Slameto
(1995:57), berpendapat bahwa minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. Beberapa pendapat di
atas menunjukkan adanya unsur perasaan senang yang menyertai minat seseorang.
Melihat
beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat diketahui ciri-ciri adanya
minat pada seseorang dari beberapa hal, antara lain: adanya perasaan senang,
adanya perhatian, adanya aktivitas yang merupakan akibat dari rasa senang dan
perhatian.
1) Perasaan
senang
Menurut Ahmadi (1991:36), perasaan adalah
peryataan jiwa yang sedikit banyak bersifat subyektif dalam merasakan senang
atau tidak senang. Menurut Suryabrata (2002:66), gejala psikis yang bersifat
subyektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami
dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Penilaian subjek
terhadap sesuatu objek membentuk perasaan subjek yang bersangkutan. Karena itu
perasaan pada umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenai, artinya perasaan
dapat timbul karena mengamati, menanggap, membayangkan, mengingat atau
memikirkan sesuatu.
2) Perhatian
Perhatian
adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan
rangsangan yang datang dari lingkungannya. Dengan adanya perhatian yang baik
oleh siswa terhadap suatu pelajaran akan menjamin hasil belajar yang baik.
Tetapi apabila dalam proses belajar tidak ada perhatian yang baik dari siswa,
maka proses belajar akan membosankan. Oleh karena itu, bahan ajar yang harus
digunakan oleh guru haruslah variatif dan inovatif agar mendorong perhatian
yang lebih dari siswa.
3) Aktivitas
Menurut Ali (1996:26), bahwa aktivitas
adalah keaktifan atau kegiatan. Aktivitas yang dimaksud adalah keaktifan atau
partisipasi langsung dalam suatu kegiatan. Pendapat ini didukung oleh
Suryabrata (2002:72), bahwa aktivitas adalah banyak sedikitnya orang menyatakan
diri, menjelmakan perasaan dan pikiranpikirannya dalam tindakan yang spontan.
Sesuai dengan beberapa pendapat di atas, aktivitas merupakan perilaku yang
aktif dalam
melakukan tindakan yang merupakan
penjelmaan dari perasaan.
Menurut
Dalyono (2001:56-57), bahwa minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan
juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan
modal yang besar artinya untuk mencapai/memperoleh benda atau tujuan yang
diminati itu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang
tinggi.
Menurut
Djamarah (2008:167), bahwa minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar.
Anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya
dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Proses belajar akan
berjalan lancar bila disertai minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama
yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam kurun waktu
tertentu. Melihat dari pendapat di atas, maka minat penting untuk ditingkatkan
karena mempermudah proses belajar siswa dan untuk mencapai prestasi yang lebih
tinggi dari sebelumnya.
Menurut
Muhibin Syah (2002:129), bahwa minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian
hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu. Guru seyogyanya membangkitkan
minat siswa untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya
dengan cara yang kurang lebih sama dengan membangun sikap positif.
Menurut
Winkel (1983:30), perasaan senang akan menimbulkan minat pula, yang diperkuat
lagi oleh sikap yang positif. Diantara kedua hal tersebut timbul lebih dahulu
sukar ditentukan secara pasti. Perasaan tidak senang menghambat dalam belajar,
karena tidak melahirkan sikap yang positif dan tidak menunjang minat dalam
belajar. Menurut Dalyono (2001:56-57), bahwa minat dapat timbul karena daya
tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari.
Pendapat-pendapat
di atas menunjukkan bahwa minat dapat ditingkatkan dengan daya tarik dari luar,
perasaan senang, dan sikap yang positif yang akan dapat meningkatkan kualitas
pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu.
Hubungan guru dengan siswa di dalam
proses belajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Bagaimanapun baiknya
bahan pelajaran yang diberikan, bagaimanapun sempurnanya metode yang digunakan,
namun jika hubungan guru dengan siswa tidak harmonis, maka akan dapat
menciptakan suatu hasil yang tidak diinginkan. Dan dampaknya siswa tidak akan
berminat terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru tersebut.
Dalam proses pembelajaran kegiatan belajar mengajar,
perubahan terhadap seluruh aspek tingkah laku akan dapat terlihat dalam bentuk
hasil belajar. Hasil belajar merupakan perolehan yang didapatkan dari suatu
kegiatan belajar. Menurut Arifin dalam Maisaroh dan Rostrieningsih (2010)
“hasil belajar merupakan kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam
menyelesaikan suatu hal”. Hasil suatu pembelajaran (kemampuan, keterampilan,
dan sikap) dapat terwujud jika
pembelajaran (kegiatan belajar mengajar) terjadi.
Menurut
Benyamin Bloom dalam Sudjana (2009 : 22), secara garis besar membagi hasil
belajar menjadi tiga ranah, yaitu :
1) Ranah
kognitif berkenaan dengan hasil intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
2)
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang
terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi, dan internalisasi.
3)
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil
belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotoris, yaitu gerakan refleks,
keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau kecepatan,
gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretative.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek
penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitif yang
paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan
kemampuan para siswa dalam menguasai materi pelajaran. Dari beberapa teori
diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh
seseorang dari proses belajar. Belajar merupakan proses yang kompleks serta
banyak variabel yang mempengaruhinya sehingga hasil belajar siswa tidak sama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses maupun hasil belajar antara lain :
1) Faktor
internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor
internal meliputi :
a. Faktor
fisiologis yaitu meliputi kondisi jasmani dan panca indra yang akan
mempengaruhi proses dan hasil belajar.
b. Faktor
psikologis, yaitu meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan
motivasi, dan kognitif dan daya nalar.
2) Faktor
eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu yang dapat mempengaruhi
proses dan hasil belajar. Faktor eksternal meliputi :
a. Faktor
lingkungan yaitu dapat berupa lingkungan alam dan lingkungan sosial.
b. Faktor
instrumental yaitu faktor yang keberadaanya dan penggunaanya dirancang sesuai
dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat
berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar